Senin, 24 Juni 2013

29 vs 18 | Chapter 1 - Prolog

Author : Quinnisca (Open It!)

Genre : Parody, Romance, Marriage-Life, Family

Reted : T (Untuk saat ini masih aman, tapi entah untuk selanjutnya)


Summary : #TidakBisaDijelaskan #Abstrak #FIcAmatir

 
Cast : Do Se Na and Peter Hwang 


Disclaimer : Alur cerita, punya Ji Su Hyun-sshi. Castnya punya saya donk!! #plaak Enggak deh castnya punya tuhan aja.. Semuanya saya minjem...


*&*

Kakakakak…
I’m comeback again dalam dunia Ms. Word~
Padahal ‘The Midnight Sun’nya bloom kelar T^^T *apes*
Udah ah…
Aye mau bilang ni ff adaptasi dari drama korea dan novel yang sama. Judul novenya 18 vs 29. Karangan Ji Su Hyun.
Dalam fic gue kali ini, gue cuma ganti nama judul *Dibalik 18 dan 29, jadi 29 vs 18* | *perasaan #Evil banget ya. gue?* and pemain utama doank!
Lagian cerita novelnya Ji Su Hyun-sshi juga keren.
So, gue plek-plekin aja ni fic jadi sama persis kaya novelnya XD
Jadi kalo ada kesamaan alur dan adegan dalam cerita. Itu memang disengaja^^v *piss*

*&*

“Aku mau cerai!!”

Melihat kemarahan istrinya yang tidak ada habisnya, membuat Peter merasa ragu. Awalnya Peter berpikir bahwa istrinya, Se Na, hanya bercanda. Cerai! Yang aku tahu kata 'cerai' selalu mengarah pada perpisahan. Dengan kata lain gadis ini, eh tidak, wanita ini minta berpisah denganku? Apa? Meskipun Cuma bercanda, bagaimana bisa ia berkata begitu?

“Jangan bicara omong kosong!” tukas Peter. Se Na tidak memedulikannya dan langsung mengeluarkan serangan kedua,

“Kalau kau menolak bercerai, aku akan menghajarmu. Makanya, sebelum berita ‘Do Se Na, menghajar suaminya, Aktor Peter Hwang, sampai babak-belur. Karena tidak diceraikan’ muncul, sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini!”

Peter terus memandang mata istrinya, yang selama 3 tahun ini makan, bertengkar, dan berbagi selimut dengannya. Mencari sebuah kebohongan dimata gelap istrinya. Siapa tahu dia bohong?

Hening selama dua menit.

Akhirnya, Peter sadar istrinya sedang tidak berbohong atau bercanda. Pertanyaan – pertanyaan serius mulai muncul dalam otaknya.

“Alasanmu apa? Apa aku punya salah padamu?”

“Aku benci wajahmu!”

“Apa? Kau benci wajahku?”

“Ya!! Aku sangat benci wajah tampanmu yang sangat menjijikkan itu!”

Sepertinya Se Na merasa terganggu wajah tampan suaminya selalu dipuji – puji.

“Baiklah! Aku bisa melakukan operasi plastik, memang kau ingin wajahku seperti apa? Kiriyama Renn? Atau apa itu? Hah.. Uchiha Sasuke?—“ dari dulu Se Na penggila anime dan dorama jepang, apalagi Kiriyama Renn. Dia sangat berharap Kiriyama Renn-san menjadi suaminya. Padahal dia sudah bersuami. Dasar Jelalatan!

“Lagian kau tidak bisa menjadikan itu sebagai alasan perceraian! Carilah alasan yang masuk akal!” lanjut Peter.

Misalnya karena selingkuh dengan sahabat baik, suami tidak dapat memenuhi ‘kebutuhan’ istri dengan baik, atau alasan apapun yang bisa diterima oleh para hakim. Paling tidak, alasan itu masuk akal bagi orang yang diceraikan.

Setelah beberapa saat Peter mulai bertanya pada Se Na layaknya orang yang sedang mancari contekan saat UNAS –Ujian Nasional-

“Apa karena waktu itu aku melarangmu mengambil studi luar negri?”

Hanya alasan itulah muncul dalam otak jeniusnya. Akan tetapi, sepertinya itu bukan jawaban yang tepat.

“Sebesar apapun aku bertekad belajar di luar negri, hal seperti itu sangat tidak mungkin menyebabkan perceraian. Kau tahu sendirikan, di Korea ini seorang janda, baik muda atau pun tua, sangat sulit untuk melanjutkan pendidikan”

“Lalu? Apa alasanmu mengambil keputusan mengerikan itu?”

Sebelum mengungkit masalah perceraian, Se Na sudah dapat membayangkan reaksi gelisah Peter. Akhirnya, dia memberitahu alasan yang sudah dipersiapkannya kemarin malam.

“Kau tahu sebutan apa yang pantas bagi istri seorang Prince Charming seperti dirimu dalam dunia yang bukan dongeng ini? Witch! Pe-nyi-hir! Aku lelah terus – terusan dikatai penyihir oleh para sasaeng fansmu itu!”

Jawaban itu menusuk hati Peter, lebih, mungkin liver dan lambungnya juga ikut tertusuk. Air mukanya mengisyaratkan agar Se Na tidak mengucapkan hal seperti itu.

“Cuma itu? Aneh sekali bercerai karena alasan seperti itu.”

“Kalau kau takut reputasimu tercemar, kau bisa mengtakan pada awak media bahwa kaulah yang menceraikanku. Bagiku itu tidak masalah.”

Peter, yang selama ini, eh tidak, yang baru(?) ini terus bersabar, akhinya mulai naik pitam. Tidak masalah katamu? What the?

“Siapa takut, hah? Okey, kalau kau maunya begitu, kita cerai saja! Tapi coba katakan, kenapa tiba – tiba kau seperti ini? Apa aku melakukan kesalahan yang begitu besar bagimu?”

Peter amat sangat ingin mendengar alasan tersebut. Siapa tahu aku bisa memperbaikinya! Lalu kita balikan lagi, Gampang kan? 

Sudah hampir sepuluh tahun Peter dan Se Na saling mengenal, tepatnya saat mereka masih mengenakan seragam Putih Abu-Abu. Sebelum menjadi suami istri, Se Na tidak pernah seperti ini. Peter mengira Se Na telah berpaling pada lelaki lain dan ini membuatnya sangat tertekan.

Saat Peter meminta penjelasan dari Se Na kenapa ia ingin bercerai darinya. Se Na terus meneteskan air mata seolah – olah dialah yang sedang diceraikan, bukan sebaliknya. Sampai akhirnya, Se Na menjawab pertanyaan Peter.

“Aku tidak tahu. Saat ini aku sudah terlalu lelah untuk terus berada di sampingmu. Sekarang, aku sangat membencimu sampai – sampai aku ingin mengenyahkan semua hal tentang dirimu”

Peter sudah tidak bisa lagi menerima situasi ini. Pernyataan Se Na yang ingin melupakan semua hal tentang dirinya terlihat jelas. Bahwa dia tak ingin lagi hidup dengannya.

Kemudian, Peter mulai menyalakan rokok. Sebelum menikah dia berjanji pada Se Na akan berhenti merokok, tapi sekarang dia merokok. Di hadapan Se Na, calon-mantan-istrinya.

Situasi semakin kacau. Se Na hanya bisa diam melihat calon-mantan-suaminya itu menghisap rokok. Ya, Peter memang sengaja merokok dihadapan Se Na.

Saat rokok itu tinggal setengah, Peter angkat bicara.

“Apa kau benar – benar sadar saat mengatakan ingin bercerai denganku? Kalau itu memang maumu, terserah. Kau tak kan bisa hidup bersamaku untuk yang kedua kalinya. Apa kau bisa hidup tanpaku?”

Se Na tahu, sinar mata Peter sedang mengisyaratkan sesuatu kepadanya, seperti, Aku hitung sampai lima. Cepat bilang semua yang kau katakan itu hanya lawakan!

Sayangnya, Se Na sedang tidak bercanda dan tidak berniat menjilat kata – katanya sendiri. Peter hanya memandangi Se na, menunggu jawaban darinya.

Akhirnya, dengan tegas dan lantang Se Na menjawab pertanyaan Peter,

“Pastinya. Aku bisa hidup tanpamu!”

*&*

Sejak hari tiu, Peter dan Se Na tidur dikamar yang terpisah. Mereka telah mengajukan permohonan cerai, lalu menandatangninya. Setelah perceraian itu, Peter mulai merokok lagi.

“Sementara waktu, awak media pasti heboh. Kau sudah mempersiapkan diri?”

Se Na tahu, para wartawan bisa sangat menakutkan jika sedang mengejar objek beritanya. Dia mengangguk.

“Aku sudah siap.”

Sesuai dengan data yang tertera dalam dokumen perceraian, secara hokum, baik logika, maupun fisik mereka berdua sudah bukan lagi suami-istri. Peter memandangi mantan-istrinya yang sudah tiga tahun ini tinggal bersamanya. Saat itu Peter melihat Se Na seperti wanita yang tidak dikenalnya. Kemudia, secara tiba – tiba Se Na mengajak Peter berjabat tangan.

“Sebagai salam perpisahan.” Alasan Se Na.

“Hn. Baiklah.” Peter pun menjabat tangan Se Na.

“Hiduplah dengan baik, Do Se Na!”

Se Na yang menerima perkataan Peter tadi sebagai salam perpisahan.

“Kau juga, Peter Hwang. Hiduplah dengan baik. Semoga kau bisa menikah lagi dan menemukan wanita yang lebih baik dariku!”

Mak-JLEEB. Mendengar hal itu, tampang datar Peter berubah jadi menakutkan. Peter melepaskan jabatan tangannya.

“Dalam hidupku, menikah hanya sekali.”

Se Na paham Peter pasti berkata seperti itu. Setelah itu, Se na memberikan ciuman terkhirnya ke pipi Peter. Ciuman itu membuat mata Peter sedikit membesar.

“Katanya kau ingin melupakanku?!”

Se Na tersenyum cerah. Sampai – sampai gusinya terlihat.

“Ya… Pasti”

To Be Continue

Oh My…
Akhirnya kelar juga…
Walopun ngebut, kayaknya keren deh ni cerita….
Dalam certia ini Peter Hwang diperankan oleh Tao EXO-M,
Sedangkan mantan-istrinya, Do Se Na diperankan oleh Hyomin T-ara.
Mungkin nanti saya bakal jelasin siapa sih Do Se Na and Peter Hwang itu…
Dan di chapter selanjutnya atau sesungguhnya (ini hanya chapter prolog) akan ada banyak pemain baru…
Jadi tungguin chapter sesungguhnya yak!
Oiya, sekali lagi saya patenkan :
‘Bahwa fic ini saya adaptasi dari novel dan drama korea 18 vs 29, karangan Ji Su Hyun-Sshi. Jadi kalo ada kesamaan alur, kata, situasi, dan adegan yang sama persis dalam cerita. Itu memang disengaja^^v *piss*’
 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Ai-nI Sekai Blogger Template by Ipietoon Blogger Template